Minggu, 28 April 2013

An enlightenment from Solo



Beberapa hari yang lalu aku dan teman-temanku berkelana ke kota Solo. Kita berdelapan naik sepeda motor. Haduuhh agak stress sih sebenarnya soalnya jauh banget. Tapi tekadku yang besar mengalahkan rasa takutku. Sudah jauh jauh hari aku pengen kesana, dan tujuan utamanya adalah keliling UNS. Yup! Solo adalah bagian dari rangkaian acara 'Tour the University'ku.
Sesampainya di Solo kita langsung ‘njujug’ ke UNS. Suasananya asri, rindang, sejuuukk banget, pokonya nggak kalah sama IPB. Dimana-mana pohon, masjidnya juga keren, gedung fakultasnya warna-warni lagi, ada yang ungu, oranye, ijo, krem dll. Tapi nggak tau kenapa yaa rasanya tu asing banget. Bukan UNSnya sih yang asing, tapi Solo-nya. Padahal suasana Solo nggak jauh beda sama Jogja, dan kalau di urutkan Solo itu menempati peringkat ke-3 sebagai kota yang sering aku kunjungi setelah Jakarta dan Bogor, ehh sebenarnya cuma lewat doank sih soalnya tujuanku ke rumahnya mbahku di Tawangmangu.. hehe
Trus aku sama temen-temen yang cewek foto-foto di depan UNS. Sebenernya malu sih, ah tapi bodo amatlah. Wong udah jauh-jauh, panas-panas, capek-capek dari Jogja datang ke Solo masak nggak foto-foto.
Setelah dari UNS, kita langsung cabut ke MTs-nya temenku. Letaknya di Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki di Sukoharjo. Setelah tak pelajari ternyata Sukoharjo itu nama kabupaten, sementara UNS itu lokasinya di Kota. Brati yaaa lumayan jauh juga ya..
Nama temenku yang pernah sekolah di Ngruki itu Fathur dan Lia. Sedikit cerita tentang mereka. Walaupun seangkatan Mayoga cuma mereka berdua yang dari Ngruki, almamater mereka tidak mendominasi, tapi bukan menjadi halangan buat mereka untuk menjadi mutiara di Mayoga. Hmm, bukan masalah almamater juga dink, emang input mereka juga udah bagus kok. Misalnya Fathur, dia adalah mantan ketua Dewa periode 11/12 alias salah satu dari 8 partnerku di Dewa yang hebat-hebat, tapi sebenarnya nggak perlu heran sih, wong dia juga dah jadi ketua Osis di Ngruki. Trus juga Lia, dia juga sering mendapat peringkat lima besar di kelasnya, suka ikut olimpiade Biologi, wawasan agamanya luas, percaya dirinya tinggi dan memiliki pendirian yang kuat.
Pondok Ngruki adalah pondok kedua yang pernah aku kunjungi. Sebelumnya aku pernah mengunjungi PP Gontor di Ponorogo bersama keluargaku setelah UN SMP, yaa persis seperti posisiku sekarang ini.. Mengisi liburan pasca UN. Tapi waktu itu posisiku dah diterima di Mayoga, jadi ndak ada niat untuk daftar kesana. Hmm, selain itu juga wawasanku belum luas tentang pondok pesantren, pikiranku sempit, dan kurang motivasi juga.
Di Ngruki aku berkenalan dengan teman-temannya Lia. Tapi aku udah lupa semua namanya. Soalnya grogi banget sih.. Haha.. Melihat mereka membuatku terpesona, dibalik wajah mereka yang berseri-seri, hati merekapun menyejukkan. Walaupun aku belum mengenalnya lebih jauh, tapi aku berharap seperti itu. Pastilah rahmat Allah selalu lebih berpihak pada kehidupan mereka. Kehidupan yang mereka siapkan untuk menemukan jannahNya. Semoga Allah juga selalu memberikan rahmatNya padaku, bahkan harapan itu tertulis jelas pada namaku. Namun diriku kini masih dihinggapi kehausan dan kemiskinan Iman.. :’(
Pukul 17.00 kami pun pamit. Walaupun sudah beberapa kali diajak menginap, tapi aku belum siap. Pikiranku sudah buyar, mataku mulai berkaca-kaca, hatiku gundah gulana. Maafkan aku yaa, Liiii………. J
Yeeaaa, kunjungan ke Solo telah memberi kesan yang berbeda. Makasih yaaa teemmaann. Buat Fathur sama Lia, jangan kapok ngajakin aku ke Ngruki yaaa ^_^









Ini dia wajah Fathur dan Lia yang unyu-unyu waktu masih sekolah di PPI Al-Mukmin Ngruki... :-D





Tidak ada komentar:

Posting Komentar