Setelah aku bercerita tentang kehamilan dan melahirkan di post sebelumnya, kini aku akan bercerita tentang proses menyusuiku dari awal pertama kali hingga sekarang bayiku berusia 4,5 bulan.
Jadi setelah melahirkan, aku pertama kalinya menyusui bayiku secara langsung selama 1 jam. Alhamdulillah perlekatan kami benar, bayiku juga langsung bisa memposisikan mulutnya untuk menyusui dan menghisapnya. ASIku tidak langsung keluar memang, tapi dengan menyusui secara langsung dapat merangsang keluarnya ASI. Sebelum melahirkan aku mendapat masukan dari saudara dan ibuku agar aku sering memijat nipple untuk "melemaskan" menjelang nantinya akan menyusui bayi. Setiap hari aku melakukannya, sehingga aku optimis pasti aku akan bisa menyusui bayiku dengan lancar.
Hari pertama aku lancar menyusui bayiku, aku senang sekali rasanya karena bisa lebih dekat dengan bayiku. Menatap wajahnya, memegang tangannya, dan merasakan pelukannya. Namun di hari kedua, nippleku sebelah kiri mulai sakit sekali karena ternyata masih kaku. Hal itu wajar dialami di awal-awal proses menyusui. Jadinya aku mengganti menyusui di nipple kanan saja. Dan tak lama kemudian nippleku yang kanan juga sakitnya minta ampun.
Sekuat tenaga aku menahan sakit dan tetap menyusui bayiku, sampai akhirnya nippleku lecet dan timbul urat-urat di sekitar nipple, mungkin karena ototnya sedang adaptasi dengan aktifitas baru ini. Aku mulai tak kuat menahan sakit, dan sesuai saran saudaraku yang berprofesi dokter, aku mencoba memompa ASIku. Karena dikhawatirkan nanti kalau tidak kering malah jadi infeksi.
Pompa Manual |
Dot untuk bayi usia NB-3bln |
Ini hasil pompaku pertama kali. Dulu aku pakai dua pompa, yang menghisap manual seperti difoto dan pompa yang tinggal ditempel di nipple. Seperti ini
Breast Pump |
Tapi ternyata pompa seperti itu tidak disarankan oleh bidan pada saat aku konsultasi. Karena pompa tersebut tidak ada aktifitas "menghisap dan melepaskan" nipple seperti menyusui langsung. Pompa yang bagus adalah pompa yang cara kerjanya seperti aktifitas menyusui langsung, seperti pompa manual yang ada di foto pertama, atau lebih jelasnya seperti ini
Pompa Manual |
Sampai detik ini aku belum pernah mencoba pompa ASI elektrik, sepertinya cara kerjanya sama seperti pompa manual hanya saja menggunakan baterai atau listrik yang sangat memudahkan para ibu menyusui. Namun karena aku tidak berencana untuk Exclusive Pumping, jadi aku cukup dengan pompa manual yang sudah aku punya.
Balik lagi ke cerita memompa ASI, kurang lebih 1 minggu aku mengurangi pemberian ASI secara langsung dan mulai rajin memompa ASI, aku juga memberikan dot pada bayiku selama nippleku lecet dan sakit. Hal itu benar-benar menjadi kesibukan baru karena harus memompa ASI, mencuci dan menstreilkan dot dan pompa ASI, kemudian memberikan ASI tersebut pada bayiku. Ohya, alasanku memberikan dot karena dot adalah media yang paling mudah dibandingkan dengan pipet, cangkir, sendok dalam memberikan ASI kepada bayi, disamping itu bayiku juga tidak "bingung puting" ataupun tidak kecanduan dot, jadi aku merasa aman-aman saja.
Masuk ke minggu ke-2 aku mulai mengurangi pemberian ASI dengan dot alias direct breastfeeding atau menyusui secara langsung. Alhamdulillah bayiku lancar menyusuinya, dan nippleku sudah mulai "lemas". Saat menyusui aku juga menggunakan bantal tidur untuk menyangga tubuh bayiku yang masih mungil. Lalu aku diberitahu oleh saudaraku kalau ada yang namanya bantal menyusui, aku juga sudah mencobanya, dan besoknya aku langsung beli deh..hehe karena membantu sekali lho ternyata. Seperti ini lho bantal menyusuinya
Bantal Menyusui |
Penggunaan Bantal Menyusui |
Aku memakai bantal menyusui hanya sampai usia bayiku 2 bulan, karena dia sudah mulai membesar jadi badannya sudah tidak perlu disangga dengan bantal.
Selama aku masih bersama bayiku, aku menyusuinya secara langsung. Memang kapan aku tidak bersama bayiku? dikarenakan aku masih berstatus mahasiswa tingkat akhir dan kampusku diluar kota, dengan sangat terpaksa aku memberikan bayiku dot. Tapi hal itu jarang sekali dilakukan, karena aku paling ke kampus sebulan 2-4 kali saja.
Aku salut dengan semua ibu-ibu yang menyusui bayinya, baik itu direct breastfeeding atau exclusive pumping. Karena keduanya sama-sama butuh perjuangan. Namun selama masih bisa menyusui langsung, mengapa tidak? Banyak lho keunggulan menyusui langsung, diantaranya
Setelah menjadi ibu aku jadi sadar bahwa apapun yang dilakukan ibu untuk anaknya pasti itu adalah yang terbaik.
Segitu dulu aja sharing tentang menyusuinya, semoga semua busui dimudahkan dalam mengASIhi anak-anaknya, dilancarkan pemberian ASInya sampai usia anak 2 tahun karena ASI adalah hak si anak. Terdapat pula keutamaan ibu menyusui, yaitu
"Wanita yang menyusui anaknya, maka setiap tetesan air susu tersebut akan mendapatkan 1 pahala dan apabila cukup 2 tahun menyusui maka malaikat dilangit akan mengabarkan berita bahwa SURGA WAJIB BAGINYA".
Subhannallah 😊
Manfaat Menyusui |
Setelah menjadi ibu aku jadi sadar bahwa apapun yang dilakukan ibu untuk anaknya pasti itu adalah yang terbaik.
Segitu dulu aja sharing tentang menyusuinya, semoga semua busui dimudahkan dalam mengASIhi anak-anaknya, dilancarkan pemberian ASInya sampai usia anak 2 tahun karena ASI adalah hak si anak. Terdapat pula keutamaan ibu menyusui, yaitu
"Wanita yang menyusui anaknya, maka setiap tetesan air susu tersebut akan mendapatkan 1 pahala dan apabila cukup 2 tahun menyusui maka malaikat dilangit akan mengabarkan berita bahwa SURGA WAJIB BAGINYA".
Subhannallah 😊