Beberapa
hari yang lalu aku dan teman-temanku berkelana ke kota Solo. Kita berdelapan
naik sepeda motor. Haduuhh agak stress sih sebenarnya soalnya jauh banget. Tapi
tekadku yang besar mengalahkan rasa takutku. Sudah jauh jauh hari aku pengen
kesana, dan tujuan utamanya adalah keliling UNS. Yup! Solo adalah bagian dari
rangkaian acara 'Tour the University'ku.
Sesampainya
di Solo kita langsung ‘njujug’ ke UNS. Suasananya asri, rindang, sejuuukk
banget, pokonya nggak kalah sama IPB. Dimana-mana pohon, masjidnya juga keren,
gedung fakultasnya warna-warni lagi, ada yang ungu, oranye, ijo, krem dll. Tapi
nggak tau kenapa yaa rasanya tu asing banget. Bukan UNSnya sih yang asing, tapi
Solo-nya. Padahal suasana Solo nggak jauh beda sama Jogja, dan kalau di urutkan Solo itu menempati peringkat ke-3 sebagai kota yang sering aku kunjungi setelah Jakarta
dan Bogor, ehh sebenarnya cuma lewat
doank sih soalnya tujuanku ke rumahnya mbahku di Tawangmangu.. hehe
Trus aku
sama temen-temen yang cewek foto-foto di depan UNS. Sebenernya malu sih, ah
tapi bodo amatlah. Wong udah jauh-jauh, panas-panas, capek-capek dari Jogja datang
ke Solo masak nggak foto-foto.
Setelah
dari UNS, kita langsung cabut ke MTs-nya temenku. Letaknya di Pondok Pesantren
Islam Al-Mukmin Ngruki di Sukoharjo. Setelah tak pelajari ternyata Sukoharjo
itu nama kabupaten, sementara UNS itu lokasinya di Kota. Brati yaaa lumayan
jauh juga ya..
Nama
temenku yang pernah sekolah di Ngruki itu Fathur dan Lia. Sedikit cerita tentang
mereka. Walaupun seangkatan Mayoga cuma mereka berdua yang dari Ngruki,
almamater mereka tidak mendominasi, tapi bukan menjadi halangan buat mereka
untuk menjadi mutiara di Mayoga. Hmm, bukan masalah almamater juga dink, emang
input mereka juga udah bagus kok. Misalnya Fathur, dia adalah mantan ketua Dewa
periode 11/12 alias salah satu dari 8 partnerku di Dewa yang hebat-hebat, tapi
sebenarnya nggak perlu heran sih, wong dia juga dah jadi ketua Osis di Ngruki.
Trus juga Lia, dia juga sering mendapat peringkat lima besar di kelasnya, suka
ikut olimpiade Biologi, wawasan agamanya luas, percaya dirinya tinggi dan
memiliki pendirian yang kuat.
Pondok
Ngruki adalah pondok kedua yang pernah aku kunjungi. Sebelumnya aku pernah
mengunjungi PP Gontor di Ponorogo bersama keluargaku setelah UN SMP, yaa persis
seperti posisiku sekarang ini.. Mengisi liburan pasca UN. Tapi waktu itu
posisiku dah diterima di Mayoga, jadi ndak ada niat untuk daftar kesana. Hmm,
selain itu juga wawasanku belum luas tentang pondok pesantren, pikiranku
sempit, dan kurang motivasi juga.
Di
Ngruki aku berkenalan dengan teman-temannya Lia. Tapi aku udah lupa semua
namanya. Soalnya grogi banget sih.. Haha.. Melihat mereka membuatku terpesona, dibalik
wajah mereka yang berseri-seri, hati
merekapun menyejukkan. Walaupun aku belum mengenalnya lebih jauh, tapi aku
berharap seperti itu. Pastilah rahmat Allah selalu lebih berpihak pada kehidupan
mereka. Kehidupan yang mereka siapkan untuk menemukan jannahNya. Semoga Allah juga
selalu memberikan rahmatNya padaku, bahkan harapan itu tertulis jelas pada
namaku. Namun diriku kini masih dihinggapi kehausan dan kemiskinan Iman.. :’(
Pukul
17.00 kami pun pamit. Walaupun sudah beberapa kali diajak menginap, tapi aku
belum siap. Pikiranku sudah buyar, mataku mulai berkaca-kaca, hatiku gundah
gulana. Maafkan aku yaa, Liiii………. J
Yeeaaa,
kunjungan ke Solo telah memberi kesan yang berbeda. Makasih yaaa teemmaann.
Buat Fathur sama Lia, jangan kapok ngajakin aku ke Ngruki yaaa ^_^



















