Rabu, 24 Juli 2013

"-_-

Rasanya tak lelah menuliskan tentang perasaan yang naif ini. Rasanya tak ada ujungnya aku bercerita tentang apa saja yang bergejolak dalam hati dan menari-nari dalam pikiran ini. Aku sudah meminta, cukup ini yang terakhir kali, aku tak ingin lagi bermain ilusi denganmu. Aku sudah lelah tenggelam dalam samuderamu, yang ombaknya kerap menghantamku keras hingga tergores luka di tepian. Namun, tangan ini selalu ingin merangkai huruf-huruf menjadi seuntai cerita tentang dirimu. Juga hati ini tetap bertahan merasakan pahitnya keadaan yang tidak memihakku padamu. Ah, aku tidak pantas seperti ini.
Aku tidak tahu bagaimana nanti kedepannya. Tapi aku sudah tidak tahan untuk menuliskannya. Aku berharap awan masih mau menjadi saksi dilemaku. Aku berharap hujan masih membersamaiku di tengah tandusnya penantianku. Aku berharap angin selalu sampaikan salam rinduku ketika lautan, benua, ruang, dan waktu menghalangi jumpaku denganmu.
Aku dan kamu masih anak-anak, walaupun usia kita bukan lagi usia anak-anak. Tapi kalau membicarakan perasaan yang naif ini, semuanya terbuncah seperti nantinya tidak akan terjadi penyesalan. Aku belum bisa berfikir panjang. Aku tidak tahu nantinya aku akan menyesal atau tidak. 
Sudah kukatakan, ini sudah terlalu lama, dan ini sudah terlalu kuat. Tapi aku tidak ingin peduli bagaimana denganmu. Yang aku tahu dan rasakan, aku tidak lebih dari yang dulu pernah denganmu. Bukan tentu pacar, bukan tentu teman dekat. Cemburu itu bisa hadir dengan siapa saja yang menurutku jauh lebih baik. Tapi aku selalu merasa debu dibanding mereka yang seperti angin, bisa menyingkirkan aku darimu kapan saja.
Aku tahu ini terlalu labil. Masih banyak diluar sana yang mungkin akan menjadi pertimbanganku dan kamu. Masih panjang waktu kita untuk bertemu jiwa-jiwa yang mungkin lebih menyenangkan. Masih ada kesempatan untuk aku dan kamu memantaskan diri, ntah nanti dengan siapa aku dan kamu akan berlabuh.

Terimakasih telah menjadi gejolak dalam hatiku. Izinkan aku untuk tetap menulis gejolak ini, sebelum Sang Pemilik Cinta merenggutnya dariku.

Sampai jumpa di skenario selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar