Ntah ini gimana rasanya harus seneng ato sedih.
Ah, gak karuan. Rasanya hati kayak dipermainkan keadaan, baru kemaren seneng
karena urusanku dimudahkan untuk mengurus segala tetek bengek di UNS, yang
jelas nggak rempong lah. Trus aku juga udah dapet kenalan sesama maba dan kakak
senior. Udah dapet jas almamater juga. Keren banget rasanya! Alhamdulillah, aku
juga udah survey rumah kost, insya Allah cocok, soalnya kost itu hanya
menampung wanita muslimah mahasiswa UNS fakultas Ekonomi. Biayanya perbulan juga
nggak sampe 200rb. Yaahh, alhamdulillah banget, harga-harga kebutuhan apapun di
Solo juga masih tergolong murah. Makasih banget ya Allah..... ^_^
Namun hari ini. Oh noo, ketika aku menceritakan
kebahagiaanku kepada ayahandaku tercinta, beliau bilang, "lhah kan masih
ada pengumuman simak sama UM". Oh daddy, aku lupa mempertimbangkan itu!
Aku lupa dengan komitmenku kalo aku ketrima di UI aku akan lebih memilih UI.
Atau kalau aku tidak lolos simak, tapi lolos UM UGM di pilihan pertama, Ekonomi
Studi Pembangunan, aku pun akan lebih memilih UGM. Huh, padahal rencanaku itu
baru tak publikasikan dua hari yang lalu. Eh sekarang? Apapun yang terjadi,
udahlah mantep di Solo aja. But, inti dari perbincangan aku dengan bapakku:
"Aku jangan mantep dulu di Solo". Uh, nggantung banget "-____-
Dan hari ini juga... Pengumuman SIMAK UI keluar.
Jengg jenggg... Apa yang terjadi? Aku
gak lolos. Apa yang kurasakan? Kretekk... kretekk... kretek... tapi cuma
lima menit sih. Habis itu aku sms Arifin, dan liat twitnya Dea, mereka temen-temenku
yang ikut simak juga. Mereka juga nggak lolos. Tapi mereka udah lolos SBMPTN
sih. Arifin di Komunikasi UGM dan Dea di Akuntansi UNDIP. Yo wes to, bakal
nyesel tuh UI nggak nerima kita! Eh mereka aja dink. hahaha (-_____-)
Yo wes, saiki piye? Besok Minggu aku sekeluarga
mau berkunjung ke calon kediamanku di Solo, alias survey rumah kost yang
kemarin aku kunjungi. Bayangno piye perasaanku? Waktu perpisahanku dengan
mereka semakin dekat. Bahkan tidak sampai sebulan lagi aku bakal mengurus
kepindahan kesana, karena ospek dimulai tanggal 20 Agustus. Argh, selama
delapan belas tahun aku hidup di muka bumi ini, waktu paling lama aku pisah
sama keluargaku itu dua minggu. Kadang aku menghibur diri dengan mengingat
Manas yang ke Surabaya, Rully ke Makassar, dan Farchan ke Semarang. Eitss, tapi
emang dasarnya mereka juga bukan asli Jogja, so mereka udah terbiasa jauh dari
orang tua waktu sekolah di Mayoga. Fine! aku dan mereka nggak sama! Apalagi
mereka cowok. Huhu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar