Senin, 22 Agustus 2011

Kaulah Cintaku,


Bidadari yang menghampirimu,

Lambaikan tangannya, dan tebarkan aroma kesejukannya,

Senyumnya tak kan pudar menghantui malammu,

Ia diselimuti awan putih yang meneduhkan jiwamu,

Ia tuliskan namamu diatas lembar-lembar kertas,

Bersama jutaan lirik dan syair yang ia buat,

Namamu yang ditulis dengan tinta permata,

Namamu yang menari-nari diatas kertasnya,

Namamu yang terlihat di kidung pengharapannya,

Berharap kau kan membalas rasa sayangnya.

Pandangan Pertamaku,

Kelabu senja tebarkan cintanya,

Saat bulan dan mentari bercengkrama

Memadu cinta,

Aku belum tahu tentangmu,

Aku tak yakin hadirnya dirimu,

Senja itu aku masih memikirkannya,

Bukan dirimu, tidak akan aku memikirkanmu,

Pandangan pertamaku hanya siluet asingmu,

Yang kian lama kian menggila dalam raga,

Pandangan pertamaku tidak begitu berarti,

Aku tetap tidak inginkan dirimu,

Dan tidak juga aku lupakan

Pandangan pertama di senja itu.

Yang terjelas dalam hati,

Aku takut kehilanganmu,

Apabila kau untukku, semoga aku bisa mencintaimu

Segera.



8/13/2011 3:50 PM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar