Minggu, 20 Februari 2011

Sudah Berlalu

Ingatkah tatkala sanubari kita tergoyah?

Ia terhempas badai rerumputan hina dalam senja.

Kau renungi aku romantis penuh suka

Aku percaya, dan malam pun mengukir ikrarmu,

Aku tahu, bahwa temaram embun yang merasuk

Menyejukkan relung kita berdua.



Ingatkah dirimu?

Kala rupa sang surya tak menyenangkanmu

Tak menebar cahaya di sudut-sudut kalbu penuh gulita

Kala rupa rembulan enggan sampaikanku

Rindu padamumu

Kala rupa pelangi tidak lagi lengkapi

Harmoni jiwa kita.



Ingatkah waktu itu?

Aku terhempas oleh mutiara dusta yang sekejap

Merintih tertatih tiada letih

Memohon, mengemis oleh rasa yang telah mati

Sanubariku perlahan-lahan kau tusuk

Cinta kian membusuk

Saat November paling membunuh.



Aku ingat 22 February.

Sudah, cukup saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar