Ketika angin hendak mengejekku
Ia kirimkan udaramu agar
Aku marah, aku berontak
Namun anginlah rahasia sejatiku
Ia tau kupendam desah gelisahku
Ia mengerti nafasku hampir tertahan
Oleh lemahku
Namun kau terlalu hebat
Kau bak gunung yang berkuasa
Begitu indah dan mempesona
Untuk anginku
Keji sekali, bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar