Kamis, 03 Februari 2011

-

Bumi kian menyetan, Tuhanku

Tapak kakiku ini kekal milikMu

Kan meragu kian apa kelak

Kebinasaan umatMu hanyalah setitik kuasaMu

Dari hasanah dan shiraatal mustaqiim.



Malaikat jua iblis beradu tangguh

Saksikan jelata-jelata sang kafir

Menghidupkan puisi bak dusta

Pada Sang Maha Merajai.



Kurangkah Tuhan beri kau iblis dalam kalbumu?

Puaskah Tuhan belum jejali engkau pada jahanamNya?



Di setiap sel darahmu mengalir,

Tuhan telah menanti sujud hatimu

Malaikat Ridwan masih luluh hati

Untuk kau jajahi alamnya

Tujuh lapisan bumi masih sediakan permadani

Untuk kau berkisah


Lalu, apa yang kau endap-endapkan, wahai kafir?


Berkawan dengan bara api yang kian mengiblis

Ataukah surga yang masih kurang sudut-sudutnya

Bilamana, neraka tlah bersenandung

Bintang enggan menolak Tuhan genggam

Saat kaulah tenggelam dan mengelami

Amarah Sang Maha Penguasa Akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar