Kamis, 17 April 2014

Jika Istrimu Seorang Mahasiswi Manajemen

Pernahkah kau membayangkan bahwa istrimu yang masih muda ini adalah seorang mahasiswi manajemen? 
Istrimu hidup di dalam dunia yang berorientasi pada karier dengan jabatan dan materi yang tinggi. Ia kini berangan-angan memiliki pekerjaan yang mapan sesuai dengan bidang pendidikannya. Biaya kuliahnya yang bisa dibilang tidak murah menjadikannya ia harus bekerja untuk mendapatkan gaji sebesar total biaya kuliahnya. Tapi disela-sela kesibukannya membangun mimpinya, ia juga memikirkanmu. Ia ingin keadaan ekonomi ketika membangun rumah tangga denganmu menjadi mapan dan sejahtera. Ia ingin membantumu jika kau mengijinkannya bekerja. Dibalik lubuk hatinya yang paling dalam ia tak tega melihatmu yang bekerja sejak pagi hingga malam. Ia ingin kau bagi bebanmu dengannya. 
Kau pun tak perlu khawatir masalah pengelolaan uang. Ia bisa menjadi manajermu yang terbaik, bahkan mengalahkan manajer di kantormu. Ia bisa menjadi bawahanmu, ia bisa menjadi temanmu untuk berdiskusi, dan ia bisa menjadi pendampingmu yang paling kau cintai.
Tapi semua terserah padamu. Ia menyerahkan semua keputusan ada padamu. Apabila kau melarangnya untuk bekerja, berikanlah alasan yang halus agar hatinya tak rapuh, beri dia kekuatan baru untuk lebih semangat membangun mimpi baru dengan ridhomu sebagai suaminya. Karena surga seorang istri ada pada suaminya, ia percaya itu.
Bantu pula ia meyakinkan ayahnya yang juga mertuamu, beliau sangat menginginkan putri pertamanya itu bekerja di perusahaan keuangan. Yakinkanlah beliau bahwa kau mampu menghidupi istri dan anak-anakmu kelak dengan bekerja seorang diri.
Sebisa mungkin ia dapat mengimbangi apapun pekerjaanmu. Dia menyukai banyak hal yang mungkin salah satunya ada sebagian yang berkaitan denganmu.
Kau pasti takkan menyesal memilih istri seorang lulusan sarjana ekonomi, karena sudah kodratnya dia mengurus keuangan dalam keluarga ini. Sudah menjadi kewajibannya untuk membuat catatan tentang pengeluaran tiap bulan dan menyetabilkan keadaan keuangan agar tidak terjadi pemborosan. Ia juga pasti akan mengingatkanmu untuk menyisihkan gajimu agar disedekahkan kepada yang berhak agar rejekimu terus mengalir dan diridhoi Allah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar