Minggu, 12 Juni 2011

Sebuah Keputusan

“Kau adalah saudaraku yang beriman, kutujukan puisi ini agar imanmu tak luntur sebab fitroh dari Sang Maha Pembolak-balik Hati”

Sebuah Keputusan

Ketika derap-derap hati begitu menggebu diri,

Tatkala kita tlah dibuat bahagia akan seseorang bak pelita kehidupan,

Serta kalung penyemangat yang kita dapat darinya.

Semua itu tidak lain dari sebuah percik rasa

Yang menjadi fitroh manusia.

Maka saat itulah Allah tengah menguji

Imanmu, ketaatanmu, dan kependirianmu.

Saat itulah kau diberi kesempatan bagi siapa yang mau beribadah,

Dengan menjaga hati, memperkuat benteng keyakinan,

Serta bersabar hingga masanya.

Sungguh merupakan anugrah terindah,

Muslim dan muslimah saling mencintai,

Hingga Allah dibuat cemburu dan

Iblis pun pandai menghasut kepada kesesatan.

Terangkanlah ia dengan kesungguhanmu

Tuk tetap menjaga hati dan iman.

Jangan sisakan celah kosong dalam hati.

Kawan sesama muslim/muslimah lebih baik

Dalam mengajarkan kasih sayang,

Mengajakmu tuk mengukir prestasi,

Dan memeluk impian besarmu.

Semoga dapat menjadi instropeksi.

Berbahagialah saja dengan cinta sejatimu,

Cinta Rabbi…

12 June 2011, 01:12

“Biar bahagia menyapa lembut auramu kelak, dan persahabatanlah yang kini naungi hati kita.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar