Selasa, 25 Januari 2011

Puisi Ulang Tahun

Januariku, Ulang tahunku tiba, tanggal 23

Hari Minggu

Ku mengawali usia yang ke-16



Allah,

Cinta sejatiku,

Utama dalam syukurku padamu

Nikmat menggunung-gunung tak henti

Tak tertinggal pula dosa

Ulang berapa kulakukan

Sujud maafku tak jarang ku sembahkan

Dalam mohonku

Seutuhnya untuk

Mencintaimu



Ibuku,

Kelembutan nada alarm pertama kali

Saat ku mulai merancang fajarku pukul 04.00

Beruntung, dunia masih mengijinkanku

Untukku tapakkan kisah bersama ibu

Harapanmu menjuntai di setiap ibadahmu

Ikrarku kelak kan searif dirimu

Melangkahi hantaman syetan di kalbu

Tanpa keluh dan tak rapuh



Ayahku,

Ceria dibalik letih kerja kerasmu

Sungguh ku mencintaimu

Kala tepi pelangi tak urung jua sampaikan hendakku

Maka aku meminta Tuhan agar

Teduhkan saat amarahmu

Sucikan saat khilafmu

Dan sebuah harapan jatuh sudah

Di telapakku,

Permata hatimu yang semakin dewasa



Adikku,

Masih kulanjutkan puisi kemarin

Pesonaku masih kuat bertengger padamu

Walau kita terdiri dari

Duniamu dan duniaku

Jiwamu dan aku, cintamu yang

Luluhkan segala jerit risaumu

Aku cintamu, belajar untukmu

Aku mengerti kalamu

Mencoba lebih peduli



Adikku,

Salam suka cita ini ku tembangkan

Mengiriingi puisi pertamaku

Kan ku kisahkan dengan merdu nan haru

Melilit di pohon-pohon yang akan

Mengakar sejalan kedewasaanmu

Adik kecilku, sayang

Doakan kakak ,

Semoga dapat memberimu

Menuju masa depan gemilang



Temanku,

Tahukah kau

Aku dengan gundah menunggumu disini

Meragukan ingatanmu pada

Hari kelahiranku, yang akhirnya

Sia-sia tidak menjadi-jadi

Luapan puja kubesitkan dalam-dalam

Doa kubalas doa

Mengalir bersama asinnya keringatku

Yang terengah-engah dengan

Kebahagiaanku



Cintaku,

Diam

Tak bergeming di dunia,

Lambat laun mengenaskan

Sangat menggoyahkan tata pikirku

Hadiah untuk batin

Semakin sunyi semakin

Kurasa.




25 Januari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar