Senin, 15 November 2010

Hidayah Siangku

Saudaraku…


Perjalanan masih panjang dan jauh…

Takkan pernah tau dimana ujungnya…

Dan kapan berakhirnya…


Sebuah keyakinan yang mendalam dan niat ikhlas…

Bahwasanya cita-cita mulia kan terus berjalan…


Tetaplah bercita-cita…

Meski terkadang terseok-seok dan terjatuh…


Tapi ketahuilah…

Kita wajib bangkit…


Buang semua kemalasan dan harapan semu…

Bergeraklah dn melangkah kedepan…

Bangun dan raih cita-cita itu..




(Hidayah siangku, mengapa begitu aku menyebutnya? Betapa sungguh ku sangat merasakan kasihNya disaat aku memang butuh keteduhan dan kekuatan dalam kelemahan batin ini. Saat siang itu, aku ambil air wudhu lalu sholat dzuhur dan berdo'a. Setelah air mata yang merampungkan permohonanku, tergeraklah aku pada sebuah lemari buku sudut kiri yang menarik perhatianku, rupanya dibalik buku-buku yang tlah usang, sepi, dan sebagian besar bagiannya tlah diselemuti oleh halusnya debu, aku menemukan sebuah puisi ini. Getaran hati semakin nyata, dan sulit ku untuk menyatakan bahwa itulah kenyataannya)


Sumber: Puisi di Lemari Buku Musholla Kampus UGM dekat Fak Geografi pada tanggal 14 November 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar