Untukmu,
Diam-diam ada seorang yang memendam cemburu,
Tapi benar kau tak tahu,
Sama sekali tak kau lihat dia yang disampingmu,
Lalu berusaha merebut kembali perhatian yang
Dulu kerap kau tuang untuknya.
Diam-diam ada seorang yang merindukanmu,
Tapi benar kau tak tahu,
Dia mau beritahu dengan pamrih padamu,
Dia ingin kau berbagi semua ragumu,
Bukan diam, atau malah beranjak pada
Hati yang lain.
Ntah, waktu mungkin belum sejatikan kau dan dia,
Sesaat kau perlu, barulah kau sebut dia,
Dia tahu saat sedihmu, tapi kau lupa
Bahwa dia mampu menyejukkanmu.
Dia, memang bukan seorang yang selalu
Ada di tengah ingatan manismu,
Tapi dia berusaha menjadi seorang yang baik
Untukmu,
Dia tahu,
Kau lebih tahu siapa seorang yang mampu mengertimu,
Kau lebih peka mendengar bisik hati seorang yang menyayangimu,
Kecuali hati seorang seperti dia,
Kau tak mampu mengetahui dia,
Dialah yang sejak mengenal dirimu,
Melabuhkan harap akan kawan terindah
Untuk berada di singgasana
Ruang hatinya.
Kini, di hari pendewasaanmu,
Syukurlah, dia masih dapat memohon do’a untukmu,
Dan sepucuk ungkapan rindu,
Mungkin hanya inilah tanda pedulinya yang
Dapat kau lihat,
Sejatinya pedulinya selalu ia berikan,
Dan mohon dia kali ini
Jangan lagi kau tolak.
Ungkapan ini tertulis bersama
Haru merdu melodi perjalanan kau dan dia,
Yang tak kuasa kan dia hapus hingga
Dunia masih menjaga kau dan dia.
Salam sayangnya, kuharap jelas dihadapmu,
Untukmu,
22 Maret 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar