Rabu, 06 April 2011

Untukmu,

Untukmu,

Diam-diam ada seorang yang memendam cemburu,

Tapi benar kau tak tahu,

Sama sekali tak kau lihat dia yang disampingmu,

Lalu berusaha merebut kembali perhatian yang

Dulu kerap kau tuang untuknya.

Diam-diam ada seorang yang merindukanmu,

Tapi benar kau tak tahu,

Dia mau beritahu dengan pamrih padamu,

Dia ingin kau berbagi semua ragumu,

Bukan diam, atau malah beranjak pada

Hati yang lain.

Ntah, waktu mungkin belum sejatikan kau dan dia,

Sesaat kau perlu, barulah kau sebut dia,

Dia tahu saat sedihmu, tapi kau lupa

Bahwa dia mampu menyejukkanmu.

Dia, memang bukan seorang yang selalu

Ada di tengah ingatan manismu,

Tapi dia berusaha menjadi seorang yang baik

Untukmu,

Dia tahu,

Kau lebih tahu siapa seorang yang mampu mengertimu,

Kau lebih peka mendengar bisik hati seorang yang menyayangimu,

Kecuali hati seorang seperti dia,

Kau tak mampu mengetahui dia,

Dialah yang sejak mengenal dirimu,

Melabuhkan harap akan kawan terindah

Untuk berada di singgasana

Ruang hatinya.

Kini, di hari pendewasaanmu,

Syukurlah, dia masih dapat memohon do’a untukmu,

Dan sepucuk ungkapan rindu,

Mungkin hanya inilah tanda pedulinya yang

Dapat kau lihat,

Sejatinya pedulinya selalu ia berikan,

Dan mohon dia kali ini

Jangan lagi kau tolak.

Ungkapan ini tertulis bersama

Haru merdu melodi perjalanan kau dan dia,

Yang tak kuasa kan dia hapus hingga

Dunia masih menjaga kau dan dia.

Salam sayangnya, kuharap jelas dihadapmu,

Untukmu,




22 Maret 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar