Rabu, 27 April 2011
Firasat
Dengan kata yang tak sempat ku ucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mecintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak dapat ku sampaikan
Angin kepada hujan yang menjadikannya tiada
Aku yang kini masih mencintaimu,
Aku terlanjur kecewa oleh sikap dan ucapmu,
Maafkan aku jika aku buruk dimatamu,
Maafku, mungkin tak dapat kau baca,
Kini aku nyaman bersembunyi dari gerak-gerikmu,
Aku tak menampakkan lagi ulasan isi hatiku,
AKu kecewa dengan pengharapanku sendiri,
Tapi aku tetap bahagia,
Memiliki rasa cinta, karena
Aku ingin dicintai.
Aku yang kini rela kehilanganmu,
Aku serahkan hidupmu untuk dirimu sendiri,
Jangan bawa lagi aku dalam relungmu,
Aku tak lagi berguna, aku hanya pengganggu untuk asamu,
Aku masih mencintaimu, karena cinta
Aku rela kehilanganmu.
21 Maret 2011 11:23 PM
Satu Tahun yang Lalu
Kepada belahan jiwa,
Aku jelitamu sedang tiada daya,
Menginginkan dewa-dewa tak bersayap,
Tuturnya tenang, bijak,
Semakin membuaiku.
Ku lama menanti,
Dalam kian semakin kuratapi,
Terpanggang oleh diam keraguan,
Seraya kicauan burung pertanda
Kematian.
KEJAM
KEJAM
Baru ku ingat
Kau pernah kejam berbuat
Kau ciptakan harmoni nestapa.
Dengan segala upaya kau segera
Serta segala tingkah kau berupa
Oh, selama inikah gerangan pendam kebencian?
Hingga ceraikan mimpi adinda.
Gerangan yang dahulu kala kenalkan pada ketenangan.
Tak berhenti adinda belajar apa yang gerangan pernah kenalkan.
Dan tak akan berhenti, walau gerangan akhiri hamba dengan penyesalan.
:)
Give me a little time, for love will come cause has usually.
By Deity- Heart Treatise
Jumat, 15 April 2011
M.Y S.M.I.L.E
I Love Music...
I was in Music Studio of Muhammadiyah 3 JHS with my friends when I still 8 grade.. This was the moment when I recently like to play giutar, and have guitar..
Just dug dug dug, tak tak tak.... Hahaa
This was when I still JHS, after I did IPM meeting, I play Bima's violin, I just could play twinkle-twinkle little star song.. I think I could play violin if I want, but I don't wanna same with my sister, Maylaffayza, so I choose guitar for friend of my life..
This photo was taked when my handphone, Nokia 7210, still new.. And editing by Mella Rosmayanti.. :)Minggu, 10 April 2011
Huft..!!
Kau belum menyadari keberadaanku, aku ingin selalu membantumu, karena aku yakin kamu bisa lebih baik dari seperti ini. Semakin lama kau malah semakin melenceng, menurutku.
Percuma aku mengeluh semuanya padamu, kamu malah balik menyalahkanku! Kadang aku merasa kau tidak pernah membuatku bahagia, selalu saja aku dibuatmu kesal. Mungkin aku yang terlalu berharap padamu. Mungkin caraku mendekatimu juga masih belum sepenuhnya benar di mataku.
Aku sayang kamu, kawan.
Syukur Singkat
Sabtu, 09 April 2011
Beginilah.
Malamku gundah, bertabur hujan dan penuh cerita.
Ketika aku harus dibangunkan oleh gundahku karena menghadapi detik-detik jelang kepergianmu, aku segera berdoa untukmu, berharap engkau masih dapat membaca do’a yang ku kirim padamu. Namun rupanya, kau sudah pergi, beranjak ke pintu mimpimu.
Aku ingat pesan singkat terakhirmu, sungguh sulit untuk mengingatnya kalau ku tahu itulah pesan terakhir sebelum kau pergi.
Aku ingat kapan kita pertama jumpa
Aku ingat kapan kita pertama kenal
Aku ingat kapan kita pertama bicara
Aku ingat kata-katamu saat awal jumpa
Aku ingat kapan kita pertama sms
Aku ingat kapan kita duduk bersama
Aku ingat arti namamu
Aku ingat kapan engkau mengeluh pada malam itu
Aku ingat kapan engkau memuji pada siang itu
Aku ingat kapan engkau memancingku tuk cerita
Aku ingat kapan aku terkejut oleh ulahmu
Aku ingat kapan detik-detik jatuh cinta itu
Aku ingat kapan gundah gulanamu
Aku ingat kapan kita bergurau di dalam bus
Aku ingat kapan kita bergurau dibawah langit
Aku ingat ekspresi wajahmu saat apapun
Aku tahu kau dapat menebakku
Aku ingat suara lengkingmu
Aku ingat kapan kau temani sepi malam itu
Aku ingat kapan kau kesal padaku
Aku ingat kapan kau membuatku hancur
Aku ingat kapan kau minta maaf
Aku ingat kapan kau menghiburku
Aku ingat kapan semangatmu
Aku ingat kapan ingkarmu
Aku ingat kapan kau dipuja
Aku ingat kapan kau tampak khusyuk
Aku ingat kapan kau ceria dengan yang lain
Aku ingat puisimu tentangku
Aku tahu kau pernah melihatku menangis
Aku ingat kapan pertama kali kau lantunkan lagu itu
Aku tak bisa lupakan pesan rahasiamu
Aku ingat terakhir kali kita bersenandung bersama
Aku ingat terkahir kali kita bicara
Aku ingat terakhir kali kita bergurau
Aku ingat kata-katamu saat di telepon
Aku ingat doamu untukku
. 8 April 2010
Rabu, 06 April 2011
Untukmu,
Untukmu,
Diam-diam ada seorang yang memendam cemburu,
Tapi benar kau tak tahu,
Sama sekali tak kau lihat dia yang disampingmu,
Lalu berusaha merebut kembali perhatian yang
Dulu kerap kau tuang untuknya.
Diam-diam ada seorang yang merindukanmu,
Tapi benar kau tak tahu,
Dia mau beritahu dengan pamrih padamu,
Dia ingin kau berbagi semua ragumu,
Bukan diam, atau malah beranjak pada
Hati yang lain.
Ntah, waktu mungkin belum sejatikan kau dan dia,
Sesaat kau perlu, barulah kau sebut dia,
Dia tahu saat sedihmu, tapi kau lupa
Bahwa dia mampu menyejukkanmu.
Dia, memang bukan seorang yang selalu
Ada di tengah ingatan manismu,
Tapi dia berusaha menjadi seorang yang baik
Untukmu,
Dia tahu,
Kau lebih tahu siapa seorang yang mampu mengertimu,
Kau lebih peka mendengar bisik hati seorang yang menyayangimu,
Kecuali hati seorang seperti dia,
Kau tak mampu mengetahui dia,
Dialah yang sejak mengenal dirimu,
Melabuhkan harap akan kawan terindah
Untuk berada di singgasana
Ruang hatinya.
Kini, di hari pendewasaanmu,
Syukurlah, dia masih dapat memohon do’a untukmu,
Dan sepucuk ungkapan rindu,
Mungkin hanya inilah tanda pedulinya yang
Dapat kau lihat,
Sejatinya pedulinya selalu ia berikan,
Dan mohon dia kali ini
Jangan lagi kau tolak.
Ungkapan ini tertulis bersama
Haru merdu melodi perjalanan kau dan dia,
Yang tak kuasa kan dia hapus hingga
Dunia masih menjaga kau dan dia.
Salam sayangnya, kuharap jelas dihadapmu,
Untukmu,
22 Maret 2011


