“Dia keras kepala. Suka semena-mena kalau orang
lain punya pendapat yang beda. Dia cenderung berpegang sama pendapatnya dia. Jadi
susah juga kalau diskusi sama dia. Dia bawaannya pengen pendapatnya yang menang”
Kali ini
dia tidak ingin menanggapi kata-kata itu dengan sakit hati yang dulu sering dia
rasakan. Tapi perasaan itu tidak dapat dia tepis walaupun kejadian ini sudah
berlalu satu tahun yang lalu.
Sayang sekali
dia baru tahu bahwa orang-orang menilainya begitu buruk di akhir kebersamaannya
dengan teman-temannya. Rasanya dia hanya ingin lenyap dan tidak ingin lagi
membersamai mereka. Toh dia selalu memperburuk keadaan baik dari segi apapun. Dia
tidak mampu menyembunyikan wajahnya yang telah dilumuri oleh keegoisan.
Bodoh sekali
dia, bukannya introspeksi malah mencari pembelaan sana-sini. Dia mencari teman
yang sekubu dengannya. Yah ada tambahan lagi sifat buruknya, PE NGE CUT! Dia benar-benar
tidak tahu diri.
Dia
orangnya juga mutungan, atau bisa dibilang: Selalu Ingin Menang Sendiri. Ah,
memang manusia satu ini, tidak ada habisnya kalau membicarakan satu per satu
keburukannya.
Dia tidak
ingin mencari pembenaran terhadap dirinya, toh hal itu juga sama saja
memperburuk keadaan. Apapun jenis pembelaannya, semua tidak dapat diterima. Titik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar