Selasa, 28 Oktober 2014

Ada-ada Saja.

Ada-ada saja gejolak dalam berorganisasi. Walaupun periode 2014 hampir berakhir, tapi bukan berarti semuanya selesai. Justru keadaan semakin klimaks.

Di ukmi kemarin baru saja departemenku mencetak 1000 eksemplar majalah inspire, biasanya hanya 500, namun karena kemarin ada rapimnas jadi ketum minta dicetak lebih banyak karena akan dibagikan ke peserta rapimnas juga. Tapi efeknya kami jadi nombok 2,5 juta dan sekarang bingung gimana caranya buat nutupin kekurangan itu.

Lalu di bem aku sepertinya agak disebeli sama temen satu bidang. Suasanannya hampir sama seperti di dewa jaman sma dulu. Setiap didiemin, disengakin, dibentak, aku cuma bisa mendem nangis. Sakit sih. Tapi aku harus bertahan. Aku ga boleh ngadu sama yang lain, apalagi mas mentri. Kasihan beliau, pasti beliau bakalan sedih kalau keadaan staffnya yang seperti ini. Ada yang marahan, ada yang timbul hilang, yah begitulah.

Tekanan ini memang nggak seberapa. Jangan mengeluh, jangan berlebihan kalau curhat sama oranglain. Pokoknya jangan menghindar dari masalah, teko hadapi wae.. Insya Allah pasti akan berkahir bahagia dan berpahala.. Semangat, Naila ku sayang :*

Cukup Tau


Mengetahui keberadaanmu yang sering membersamainya
Langkah kaki yang selalu beriringan saat ingin menuju ke tempat yang sama
Tatapan mata yang saling menyinari
Seutas senyum yang terus berbalas hingga menjadi tawa
Bahkan status media sosial kalian pun serupa

L to the L, but L not for L

Ini bukan tentang cinta segitiga
Salah juga kalau menuduh aku cemburu

Namun L memang bercerita tentang aku, kamu,
Dan dia.

Sabtu, 25 Oktober 2014

Kekaguman yang Terlambat


Seorang ikhwan, mahasiswa jurusan Biologi angkatan 2011. Rapat sore hari itu dipimpin oleh beliau. Baru kali itu aku bisa melihatnya secara langsung dalam sebuah rapat, karena biasanya dihalangi oleh hijab. Tanpa kusadari aku telah menatapnya sedikit lamat.

Beliau menduduki jabatan tertinggi di sebuah organisasi yang aku ikuti. Aku suka dengan fisik pemimpin yang ideal dan proporsional seperti beliau. Tidak gemuk tapi berisi. Tidak terlalu tinggi tapi tegap. Suaranya lembut bernada tegas. Tatapan matanya menyala. Membuat semua orang menghormati dan menyeganinya.

Beliau mulai mengabsen satu persatu staff-staffnya. Apabila ada yang berhalangan hadir dia bertanya siapa namanya, apa bidangnya, alasan apa berhalangan hadir. Walaupun memakan waktu yang lama, tapi beliau berusaha mengetahui dan memperhatikan keadaan para staffnya. Tidak ada salahnya bukan kalau seorang pemimpin memiliki rasa keingintahuan yang tinggi tentang siapa yang dipimpinnya. Tujuannya agar staffnya merasa dianggap, diperhatikan, dan dibutuhkan keberadaannya. Namun alangkah lebih baik kalau pemimpin tersebut bertanya di forum terbuka agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Aku terkesan dengan caranya memimpin.

Di akhir rapat beliau berpesan pada kami bahwa setiap kegiatan yang kami lakukan adalah salah satu bentuk pengabdian kami bergabung dalam organisasi ini. Setiap tetesan keringat yang keluar dari dahi kami akan memberatkan amal kami di hari akhir nanti. Hati yang memendam keluh kesah dan amarah akan menguatkan hati kami dalam menghadapi hidup yang keras ini.

Sayang sekali, aku terlambat menyadari betapa istimewanya kepemimpinan beliau.  Kepengurusan periode kami akan selesai akhir tahun ini.

Sungguh beruntung beliau diberi kesempatan untuk mengemban amanah sebagai ketua umum unit kegiatan mahasiswa islam terbesar di Universitas kami. Sungguh iri hati ini mengetahui beliau selalu disibukkan dengan aktivitas mulianya demi agama Allah.

Semoga rasa cintamu untuk Islam tidak berkurang setelah jabatanmu berakhir. Islam sangat membutuhkan pemuda sepertimu. Semoga Allah memudahkan langkahmu untuk memasuki jannahNya, mas Hanafi.

Maafkan Aku.

Permohonan maafku padamu, mas Hanafi, mas Rowi, mbak Sasa, mbak Eva, Maulida.

Aku belum bisa menjadi staffmu yang baik. Aku mengabaikan tugasku karena sifatku yang kekanak-kanakan. Aku salah menghadapi keadaan. Aku kalah dengan egoku sendiri.

Aku akui semua pengurus, kecuali aku, memang luar biasa. Mereka punya totalitas yang tak kalah tinggi sepertimu. Aku bahagia melihat kalian begitu bersemangat dan sepenuh hati menjalankan amanah. Aku tahu ini adalah sebuah kesalahan. Berlinang air mata aku teteskan sebelum aku memutuskan untuk pergi. Lelah aku menahan, pedih aku rasakan. Ntah mengapa aku merasa lebih tenang. Aku tidak menyesal dengan apa yang aku perbuat.

Namun suatu hari nanti aku pasti akan merasakan akibatnya. Aku telah menodai rekam jejakku dalam organisasi ini. Aku tidak akan lagi dipercaya sebagai orang yang beramanah dan pastinya menanggung rasa malu.


Maafkan aku.

Selasa, 21 Oktober 2014

Dakwah

        Waktu sudah menginjak akhir bulan Oktober. Menandakan kepengurusan sebuah UKM tahun 2014 akan segera berakhir. Saat ini aku mengikuti 3 UKM di kampus, yaitu BPPI (lembaga dakwah fakultas), BEM F, JN UKMI (lembaga dakwah universitas). Terkadang aku merasa tidak totalitas di masing-masing UKM tersebut. Apalagi dulu ketika liburan aku benar-benar dengan sengaja mengabaikan tugas di ukmi, tapi Daru dan mbak Sasa tidak pernah lelah mengejarku lewat sms dan WA kepadaku. Di bem pun aku merasa kontribusiku kurang, di kementrianku sendiri aku sering tidak ikut kegiatan mengajar di dusbin karena faktor waktu mengajarnya yang malam hari. Kalau di bppi aku rajin ikut sekolah muslimah, kepanitiaan acara besar bppi, trus aku lumayan sering mampir ke mushola ketemu sama temen-temen bppi. Aku memang paling merasa solid disana.
     
          Aku mulai berpikir, apakah nanti aku akan lanjut di ketiga ukm tersebut atau tidak. Aku mulai galau. Mas Hafid selaku ketua umum BPPI kemarin sempat bilang, untuk apa kita hanya berani berdakwah di tempat yang sudah nyaman untuk berdakwah. Misalnya dengan bergabung dengan teman di bppi saja, tanpa membaur dengan teman diluar bppi. Dari luar memang keliatan eksklusif, tapi nilai dakwahnya NOL. Benar-benar makjlebjleb.

        Semula aku ingin melepaskan bem karena kupikir duniaku bukan disitu. Aku tidak terlalu aktif berdiskusi masalah politik. Aku juga jarang mengikuti kegiatan yang diadakan bem seperti sabtu seru, kajian politik, dll. Tapi aku kembali diingatkan dengan satu kata itu, "dakwah". Tidak mesti di bem sih, tapi paling tidak aku bergabung di komunitas yang memiliki peluang yang menantang untuk berdakwah.

      Dakwah yang aku maksud disini adalah saling mengajak dan mengingatkan temen-temen kepada kebaikan. Walaupun hanya sekedar mengingatkan makan jangan sambil berdiri, sholat tepat waktu bagi yang muslim, sholat berjamaah, puasa sunnah, dll. Kemudian kita juga harus bisa membaur dengan mereka tapi tetap harus memiliki batasan agar nilai dakwahnya tidak luntur. 

          Bppi dan jn ukmi memang zona yang keterlaluan nyaman untuk belajar dan menyampaikan dakwah. Karena orang-orang di dalamnya punya satu tekad dan prinsip yang sama menuju ridho Allah SWT. Terimakasih Allah, Kau telah menggerakan hatiku untuk bergabung bersama mereka. Akan kuhabiskan masa mudaku untuk belajar mengenalMu dan Islam bersama orang-orang yang soleh dan solehah di sekitarku.

         Dakwah menjadi alasan mengapa aku harus keluar dari zona nyaman ini.


Nothing me

Bisa apa aku ni..
Olahraga ga bisa. Nulis karya ilmiah udah males. Diskusi ga nyambung. Desain amburadul parah. Presentasi apa mbacain kertas tu intinya ga bisa presentasi yang bener lah. Bisnis juga masih ogah ogahan dan ga punya modal. Hafalan susah banget dapet moodnya.
Aku ga bisa apa-apa. Aku payah. Tidak berkompeten. Buang saja aku ke laut. Karena manusia macam aku hanya menjadi sampah di bumi ini.

Senin, 20 Oktober 2014

I love my mother so much :*

Terimakasih ibu..
Ibuku yang cantik
Ibuku yang sabar
Ibuku yang sholihah
Alhamdulillah, engkau adalah anugerah yang tak ternilai harganya untukku
Aku mencintaimu, walaupun mungkin tidak sebesar cintamu untukku
Aku menyayangimu, walaupun tak pernah ku ucapkan dengan lisanku
Aku membutuhkanmu, walaupun kini ku jauh tapi doamu begitu berarti bagiku
Aku merindukanmu, kini aku sadar betapa berarti setiap detik yang aku lalui bersamamu...

Happy and Sad

Banyak cerita menyenangkan dan cerita sedih yang terjadi saat kepulanganku ke rumah kemarin. Aku mulai dari cerita senangnya dulu. Kemarin aku tidak sengaja melihat dik Khori membuka buku belajar membaca kemudian muncul suara dari bibirnya, “ja ji ju a da ha ji di ma na ma na”, celotehan mengejanya membuatku kagum dan terharu. Cepat sekali dia berkembang, padahal sebulan yang lalu dia belum hafal semua huruf. Kemudian kami berdua sempat dua kali bermain sepeda di hari minggu, yaitu pagi dan petang. Pagi hari ketika kami bersepeda, tiba-tiba di depanku ada ayam warnanya pink, aku langsung memanggil dik Khori dan menunjukkan padanya. Dia berkomentar, “Ayamnya cantik sekali, badannya warna pink, sayapnya putih, pasti dia perempuan”. Sontak saja aku tertawa. Kok ya bisa-bisanya dia tau kalau pink itu identik dengan perempuan. Aku senang sekali bisa memenuhi permintaannya untuk bersepeda bersama-sama.
Pertama kali kita bertemu hari Jumat siang sepulang dia sekolah, awalnya dia senyum-senyum malu, tapi kemudian dia berjalan ke arahku dan memelukku erat sekali. “Mbak Lala lama sekali perginya, berarti nanti di rumahnya juga lama ya.” begitu katanya. Aku hanya bisa senyum terharu.
Dia juga semakin pintar bercerita tentang banyak hal, salah satunya yang membuat dia terkesan adalah melihat prosesi penyembelihan hewan qurban sepekan yang lalu. Dia menceritakan sampai detail sekali seperti apa yang dia lihat. Bahkan dia menceritakan bagaimana bentuk gigi kambing dan sapi itu sendiri. Dia pun menceritakan dengan wajah yang serius dan ekspresif, pokoknya penghayatannya dapet banget lah.
Selain cerita tentang bahagianya bertemu adikku. Aku juga melepas rindu dengan dua orang temanku yang hebat. Mereka datang ke rumahku dengan waktu yang berbeda. Temanku yang pertama datang hari jumat sore, aku sempat memberikan hasil rajutanku sebagai kado ulangtahunnya yang ke 19, alhamdulillah dia suka, semoga bermanfaat. Kemudian aku mengajaknya makan di bakmi pur dekat rumahku sambil dia menceritakan pengalamannya kuliah di dua perguruan tinggi, dan lain-lain. Temanku yang kedua datang hari sabtu pagi, dia membawakan pesananku yaitu buku tahunan dan foto softfilenya di flashdisk, dia juga membawakan kebab 3 bungkus, kebetulan dua bulan terakhir ini dia nyambi berbisnis kebab dan alhamdulillah laris manis. Pokoknya temen-temenku itu hebat-hebat banget, yang satu punya semangat luar biasa menimba ilmu, yang satu lagi pinter berbisnis di usia muda. Wah cocok banget tu mereka. #lhooo
Berlanjut ke cerita sedih...............
Hari Minggu sore aku sedang asyik merajut di depan tv. Ibuku mendekatiku dan memulai bercerita. Aku ingat sekali kata-kata pembukanya seperti ini, “Nok, jumat kemaren mas Alfa di marahin orang lho”. Aku kaget dan menghentikan merajutku. Ibuku mulai menerangkan kronologinya, dan hatikupun perlahan teriris pedih. Mas Alfa memiliki rasa tidak suka yang berlebihan jika apa yang sedang dia pikirkan saat itu, dipikirkan juga oleh oranglain alias pikirannya sama. Jadi kejadiannya, sepulang mas Alfa terapi sore hari, dia mengajak ibu dan dik Khori mampir ke bawah jembatan dekat stasiun lempuyangan untuk melihat kereta yang lewat. Kedua adikku ini sangat suka sekali dengan kereta dan pesawat.
Di samping kiri mas Alfa ada seorang anak kecil laki-laki yang sedang disuapi sate oleh ayahnya. Anak kecil itu juga sedang menunggu kereta lewat sambil berceloteh tentang film kartun Thomas, kemudian mas Alfa sontak membentak, “Hey, yang tau itu aku aja”, rupanya mas Alfa saat itu pun sedang mengkhayal tentang film kartun Thomas and his friends. Seolah mas Alfa berada di tengah suasana yang persis berada di film itu. Ibuku lalu mengusap-usap punggung mas Alfa supaya dia tenang dan tidak marah-marah. Tapi dia malah semakin reaktif kemudian memukul anak kecil itu karena sudah tidak tahan. Ibuku beristigfar dan memberi pengertian terus ke mas Alfa. Tiba-tiba ayah dari anak itu melempar piring yang berisi sate ke mas Alfa dan memakinya, “Awas Mati kowe!” kemudian mas Alfa lari sambil berteriak, “Ampun pak ampun!”. Bapak itu emosi sekali dan mencari batu besar untuk melempari mas Alfa, dia seperti kesetanan, “Lunga kowe! Lunga!” dia benar-benar ingin mengusir mas Alfa. Ibuku yang sudah berusaha minta maaf juga dibentak seperti itu. Ntah antara malu dan takut karena dilihat banyak orang, ibuku sampai menghiraukan dek Khori yang sedari tadi sudah mengikutinya di belakang. Setelah itu ibu dan adik-adikku langsung pulang. Di Sepanjang perjalanan mas Alfa bercerita tentang tragedi itu tadi dengan perasaan yang tidak tenang.
Aku sebenarnya ingin sekali menangis. Mas Alfa memang istimewa. Tapi tidak semua orang paham dengan keistimewaannya. Termasuk aku sendiri. Aku masih belum bisa mengerti mengapa hal yang menurut kita sepele bisa membuat dia emosi hebat dan berlebihan. Kalau sedang emosi dia bisa sampai memukul, merusak barang milik kita, menyiram dengan air, dll. Perlakuannya itu terlalu menyakitkan. Tapi percuma juga kalau kita marah dan sakit hati, dia pun tidak akan mengerti dan peka.
Malam terakhir di rumah aku justru menangis di kamar. Kejadian tentang adikku, ibuku, dan seseorang yang telah berubah itu membuncahkan emosiku. Rasa khawatir berkelebatan di pikiranku. Bahkan aku sampai meninggalkan rajutan dan makan malamku.
Sampai detik ini aku menulis, aku masih tidak bisa menahan air mataku memikirkan mereka. Mereka yang aku cintai sepenuh hati. Mas Alfa dan dik Khori, jadilah anak yang baik dan soleh. Ibu, semoga selalu diberikan kelapangan hati dan ketegaran menghadapi tingkah laku anaknya yang diluar dugaan. Dan seseorang yang tidak bisa aku sebukan dia siapa, semoga aku tidak lagi mengkhawatirkan perubahanmu agar aku bisa melewati hari-hariku dengan tenang. Semoga kita akan baik-baik saja dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin
Allah memberikan senang dan sedih dengan seimbang agar aku tidak lengah dan selalu beryukur disetiap butiran kenikmatan dan kesedihan dalam hidup ini. 



Selasa, 14 Oktober 2014

You're the One


I thought of this over a million times 
Who would have ever thought that it will be our time?
I just know it, cause you're the one
It ain't a selfish love, when I'm with you
You remind me of Allah and so I know it's true
I just say it
You are the one

Won't you be my BFF and ever? 
Won't you be my partner after this world?
We'll see it 
When we believe it together 
Dreams are meant to be 

Cause you are the one for me

I never thought that i would feel this way 
I ask Allah to bless you every single day 
I'll just say it 
Cause you're the one 
And when the times are tough 
And we have got the world to see 
Standing right beside you is where I want to be 
I just know it 
You're the one

I prayed about this just over a million times 
Who would ever thought that I could call you mine 
I just know it 

Cause you are the one 
And when there's gray in our hair 
And we have not much to do 
I want to spend the rest of my days with you 
Oh don't you know it? 
You are the one 
You are the one  

Oh won't you be the one? 

Senin, 06 Oktober 2014

Perempuan Mandiri

Perempuan mandiri, tetap butuh dilindungi. (Kurniawan Gunadi)

Meminta perlindungan bukan berarti dia lemah. Begitu juga mandiri juga tidak bisa selalu diartikan dapat melakukan apa-apa seorang diri. Pengamanan seorang perempuan pasti akan jauh lebih terjaga bila ada kaum laki-laki. Seorang perempuan tak perlu sungkan untuk meminta tolong teman lelakinya untuk mengantarkan dia pulang pada malam hari sampai rumah demi keamanan, namun harus tetap dalam batasan yang syar’i. Jangan mentang-mentang minta dianterin ke rumah terus jadi boncengan gitu, atau menjadikan alasan keamanan sebagai ajang pedekate.

Kalau kamu perempuan, kamu harus pulang dibawah jam 8 malam. Kalau melewati jam itu sebaiknya kamu jangan pulang sendirian, atau sekalian saja kamu nginep di rumah temanmu apabila sedang mengerjakan tugas kelompok.


Kalau kamu laki-laki, jangan biarkan ibumu dan saudara perempuanmu sendirian. Apalagi kalau sudah larut malam. Mereka adalah perempuan terdekatmu yang harus kamu jaga sebelum kamu menikah J

Minggu, 05 Oktober 2014

Aku Berbeda, Aku Tak Sama.


Yang membedakan aku dengan perempuan-perempuan seusiaku saat ini adalah aku tidak suka nonton film drama korea. Hampir semua temen-temen di kosku ketagihan nonton itu, kalo udah nonton pasti mendem di kamar berjam-jam, ada juga yang sampe rela begadang. Adalagi namanya film Running Man, ya sama-sama produk Korea juga, sebenernya itu bukan film sih tapi semacam Reality Show gitu. Dan Katanya sih LUCU. Tapi kenapa waktu aku nonton, aku nggak ketawa ya. Lucu dibagian mananya sih? Atau emang akunya yang gak dong-an kali ya.
Sebenernya aku agak iri sih kalo temen-temenku bahas yang berbau-bau Korea gitu. Aku merasa asing banget. Ya tapi gimana lagi, wong aku juga udah sudah mencoba nonton drama, tapi tetep aja aku nggak ketagihan, bahkan satu episode pun aku gak selesai nontonnya.
Kalo masalah Korea sih sebenernya aku ga suka sejak SMA, jadi itu dah lawas banget. Masalah barunya sekarang adalah aku nekat menghapus aplikasi medsos yang paling getol dipakai orang-orang jaman sekarang dari HPku, yaitu whatsapp, BBM, dan aku menutup akun Facebook untuk sementara. Sebenernya awalnya tu karena aku sedang menghindari seseorang. Tapi beda-beda orangnya, di WA aku menghindari dihubungi si A, di BBM menghindari si B, di FB menghindari si C.
Sebenernya yang paling fatal sih aku medeactive akun Fbku itu. Di FB info-info rapimnas lagi getol diperbarui, trus pembuatan majalah Inspire juga masih setengah jalan tapi naskah ku udah aku kirim sih. Tapi kendalanya aku sebagai sekred ga bisa memantau temen-temen yang belum ngirim naskah sama desain padahal ni udah mau deadline nya.  
Kalo WA sama BBM aku terganggu sama percakapan pribadi ke orang jadi gak begitu berdampak banget, walopun harus rela gak eksis di grup. Hehe. Tapi aku masih aktif Line kok, soalnya disitu ada grup kelas Manajemen C, itu yang paling penting diantara grup lainnya menurutku. Lha sekarang kewajibannya harus kuliah yang bener dan fokus dulu, sementara organisasi itu hukumnya sunnah. Hehe alibi
Walaupun aku ini ngga suka drama korea, ga punya Whats app, BBM dan FB, aku masih bisa hidup bahagia kok. Apalagi sekarang aku punya hobi baru, yaitu merajut. Menurutku merajut itu produktif banget buat mengisi waktu senggang (baca: waktu yang biasa aku pakai untuk memakai aplikasi WA,BBM, dan FB). Dalam kurun waktu 2 bulan aku sudah menghasilkan puluhan bunga dengan model yang berbeda, dan aku sudah mendownload puluhan video tutorial merajut. Macam-macam sih, ada tutorial membuat bunga, bandana, sepatu bayi, tas, wadah HP, gantungan kunci, dll. Kalo temen-temen lain kecanduan film korea, aku malah kecanduan video tutorial merajut. Haha.
Yah, disekian panjang lebar ceritaku memang ada sisi positif dan negatifnya sih. Semoga keputusanku ini lebih banyak mendapat sesuatu yang bermanfaat dan positifnya, ya.


Jumat, 03 Oktober 2014

Pencemburu

Aku adalah perempuan yang sangat pencemburu

Ketika perempuan lain yang kau sebut namanya

Ketika kau sedang berdekatan dengannya

Hatiku langsung terbakar

Walaupun begitu, mungkin mereka akan

Jauh lebih cemburu

Jika tiba nanti aku yang kau pilih

Menjadi pengisi harimu di

Masa depan kita.