Sejak aku dinyatakan naik ke kelas Sebelas IPA Satu, sontak duniaku berubah. Teman-temanku berbeda, kelasku berbeda, materi pelajaran menjadi fokus di mapel IPA, dan lain sebagainya. Tapi yang paling membuatku sedikit -ehm- bisa dikatakan cukup mengguncang hatiku (hingga saat ini) adalah dengan perbedaan dunia teman-temanku.
Sebelum aku menduduki kelas 11 A1, aku berada di lingkup kelas XA, kelas yang diisi oleh orang-orang yang luar biasa dan membanggakan. Yang kompak dalam kesederhanaannya, mengahadapi persaingan menjadi yang terbaik dengan profesional, semangat yang membara, peduli satu sama lain, tidak ada yang gank2an, dll.
Kelas XA adalah kelas terbaik yang pernah aku rasakan selama aku berada di jenjang pendidikan. Mungkin aku terlalu berlebihan ya dalam memuja kelas XA-ku, tapi memang begitulah jika dibandingkan dengan kelas 11 dan 12 ku yang dikuasai oleh teman2ku yang dulu bukan di XA. Permasalahannya adalah bukan karena mereka bukan berasal dari XA, tapi mereka yang hanya mau membaur dengan orang-orang seperti mereka. Kalau dalam istilahnya "gep gepan".
Sekarang aku sudah memasuki bulan ke-2 duduk di bangku kelas 12 A1. Suasana kelasnya tidak jauh berbeda dari kelas 11. Aku merasa asing dengan teman-temanku sendiri. Aku suka menarik diri. Aku merasa oranglain untuk mereka. Aku tidak pernah diajak bersama mereka. Aku belum bisa menggenggam hati mereka. Dan mereka tidak akan pernah mau menerka isi dadaku yang sesak ini.
Mungkin karena kesibukanku di organisasi, aku jadi tak punya banyak waktu untuk mereka. Aku resmi terikat organisasi sejak bulan ke-3 aku di kelas 11 A1, setelah itu aku jadi super sibuk diluar, dan sering tidak mengikuti kelas. Mungkin akunya juga yang 'berbeda' dengan mereka, aku tidak pintar, tidak suka film korea, tidak suka lagu korea, tidak suka jalan-jalan, tidak suka membaca komik, dan semua-semua itu yang membuat aku tidak dianggap di kelas.
Maaf kalau aku terlalu frontal mengungkapkan semua ini. Aku sedih, teman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar