“akhirnya kini aku mengerti semua yang ada di fikiranmu slama ini, kau hanya ingin permainkan perasaanku, tak ada hati, tak ada cinta”
Itulah secuplik lirik lagu d’massiv yang berjudul “Apa Salahku”..
Mungkin itulah lagu yang menggambarkan perasaanku saat ini.
Aku patah hati,
Aku kecewa,
Aku marah,
Patah hati. Disebabkan karena aku terlalu ber-asa ria dengan imajiku yang seharusnya tidak dapat direalitakan untuk saat ini. Berlebihan menanggapi sesuatu yang cukup rumit untuk dipahami sehingga pemahamanku salah, melenceng dari mata turun ke hati. Gejolak jiwaku tak mampu melawan derap-derap hati yang mengantarkanku pada harapan akan kesempurnaan sesuatu yang belum jelas akan adanya. Aku tidak ingin serpihan hatiku merajai otakku yang telah dipenuhi oleh angan masa depanku yang jauh lebih indah, smoga semangat jiwaku takkan rapuh meski hatiku sedang tidak lagi utuh.
Kecewa. Ini lain dari patah hati. Aku kecewa pada diriku sendiri. Aku lah penyebab utama dari semua kesalahan-kesalahan ini. Ulahku ternyata salah, salah besar. Aku terlalu cepat melangkah dan mengambil keputusan. Selama ini, apa yang ingin kulakukan ternyata akan menimbulkan kesalahan yang lebih fatal lagi. Kekecewaanku adalah hasil dari dosa kalbuku.
Marah.Ya benar aku marah. Ntah aku marah pada siapa. Mungkin aku marah bukan pada diriku sendiri. Aku mencoba untuk minta maaf pada diriku dan selain diriku.Semoga kelak kita dapat belajar dari ini semua dan menemukan sesuatu yang lebih baik pastinya.
“Bila gundahpun tak menhilang, hentikan dulu dayung kita, bila kau ingin lupakan aku, ku tak tahu apalah daya.....”
The rain-Dengar Bisikku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar