Senin, 24 Mei 2010

Kuota Pelajar Miskin Dikurangi

Yogyakarta – Kuota khusus pelajar miskin jenjang SMA Kota Ygyakarta dikurangi menjadi 5% atau setengah dari kuota tahun lalu. Pelajar miskin akan diarahkan ke jenjang SMK.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Syamsyury, kuota dikurangi karena pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun lalu, kuota pelajar miskin di tiap SMA Negeri rata-rata hanya terpenuhi 4%. “Kalau dibuat sama, akan banyak kursi kosong di SMA Negeri. Padahal, banyak yang menginginkan kursi itu,” katanya, Minggu (23/5).

Para pelajar miskin akan lebih banyak diarahkan masuk SMK dengan pertimbangan sebagian besar berencana langsung bekerja. Selain itu, minat pelajar miskin mendaftar ke SMK tahun lalu lebih besar daripada kuota yang tersedia.

Konsekuensinya, kuota pelajar miskin SMK Negeri akan ditambah menjadi 25% atau 5% lebih tinggi dari kuota tahun lalu.


SMP tetap


Adapun kuota pelajar miskin jenjang SMP dipertahankan sama besar 25%. “Hal ini untuk memberi akses pendidikan berkualitas pada masyarakat tak mampu,” kata Koordinator Panitia PPDB Kota Yogyakarta 2010, Samiyo. Sekolah negeri juga wajib menyelenggarakan pendidikan bagi mereka.

Sementara itu, biaya pendidikan pelajar miskin atau pemegang kartu menuju sejahtera (KMS) juga akan ditanggung pemerintah daerah. “Sekolah tak boleh memungut biaya dari mereka, kata Syamsyury.

Rencana itu tertuang pada rancangan peraturan walikota tentang PPDB 2010, yang menunggu disahkan. Rencananya, PPDB Yogyakarta 2010 akan diselenggarakan 1-2 Juli untuk jenjang SD, dan 5-7 Juli untuk jenjang SMP dan SMA/SMK. Tempat bagi pelajar luar kota dibatasi 30%.


Kuota dikeluhkan


Setahun dilaksanakan, kebijakan kuota bagi pelajar tak mampu itu dikeluhkan. Sebab, kemampuan pelajar KMS jauh lebih rendah dari sebagian besar pelajar. Akibatnya, guru kesulitan membuat standar pembelajaran.



Dikutip dari KOMPAS, Senin, 24 Mei 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar