Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Syamsyury, kuota dikurangi karena pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun lalu, kuota pelajar miskin di tiap SMA Negeri rata-rata hanya terpenuhi 4%. “Kalau dibuat sama, akan banyak kursi kosong di SMA Negeri. Padahal, banyak yang menginginkan kursi itu,” katanya, Minggu (23/5).
Konsekuensinya, kuota pelajar miskin SMK Negeri akan ditambah menjadi 25% atau 5% lebih tinggi dari kuota tahun lalu.
SMP tetap
Adapun kuota pelajar miskin jenjang SMP dipertahankan sama besar 25%. “Hal ini untuk memberi akses pendidikan berkualitas pada masyarakat tak mampu,” kata Koordinator Panitia PPDB Kota Yogyakarta 2010, Samiyo. Sekolah negeri juga wajib menyelenggarakan pendidikan bagi mereka.
Sementara itu, biaya pendidikan pelajar miskin atau pemegang kartu menuju sejahtera (KMS) juga akan ditanggung pemerintah daerah. “Sekolah tak boleh memungut biaya dari mereka, kata Syamsyury.
Rencana itu tertuang pada rancangan peraturan walikota tentang PPDB 2010, yang menunggu disahkan. Rencananya, PPDB Yogyakarta 2010 akan diselenggarakan 1-2 Juli untuk jenjang SD, dan 5-7 Juli untuk jenjang SMP dan SMA/SMK. Tempat bagi pelajar luar
Kuota dikeluhkan
Setahun dilaksanakan, kebijakan kuota bagi pelajar tak mampu itu dikeluhkan. Sebab, kemampuan pelajar KMS jauh lebih rendah dari sebagian besar pelajar. Akibatnya, guru kesulitan membuat standar pembelajaran.
Dikutip dari KOMPAS, Senin, 24 Mei 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar