Belum genap satu tahun aku mengenal sosok yang satu ini. Pertemuan pertama kami terjadi bulan Desember 2013. Kami sudah saling tau, tapi tidak menyapa.
Dia anak kedua dari enam bersaudara. Salah dua adiknya pernah sekolah di tempat yang sama denganku. Tapi aku dan mereka tidak pernah beronteraksi, hanya saling kenal saja.
Dari segi usia dan pemikiran, dia jauh lebih dewasa dariku. Tapi hal itu tidak menjadi halangan dalam pertemanan kami. Banyak hal yang kupelajari dari pengalamannya, keahliannya, dan pengetahuannya yang jauh lebih banyak dariku.
Kami sama-sama orang melancholis, dan sangat suka irama yang sendu. Kami suka bermain alat musik, tapi dia jauh lebih handal dari padaku. Itulah kenapa sebabnya aku ingin belajar bermain alat musik yang belum bisa dia mainkan, yaitu biola. Kami juga suka fotografi, hampir setiap foto yang dia post di akun instagramnya aku menyukainya. Dia pun juga begitu.
Instagramku juga diikuti oleh dua adiknya dan seorang calon adik iparnya.
Aku merasa sepertinya dia menceritakan aku kepada saudara-saudara kandungnya, calon adik iparnya, dan teman dekatnya. Terbukti dari mereka yang mulai memfollow instagramku.
Aku hanya berani menceritakan kisah pertemanan kami ini pada ibuku. Tapi aku pernah mengumpamakan sosoknya dalam sebuah pertanyaan yang aku ajukan untuk bapakku.