Senin, 17 November 2014

Persimpangan

Besok pagi aku kembali ke perantauan
Bersamaan dengan kamu yang kembali ke kampung halaman kita 
Aku ingin sekali bertemu dengan kamu
Walau hanya di persimpangan
Merasakan keberadaanmu yang semakin dekat
Menggebu suasana hati dalam perjalanan
Merindu semakin membuncah riang Mata yang tak bertatap, jua raga tak berjumpa
Semoga kelak kita tidak sekedar bertemu di persimpangan.

Dan
Aku menunggu waktu itu tiba

aqswdefgybbczd

Terkadang ada rasa senang,
Tapi kadang benci
Saat kamu mencari keberadaan saya
Karena saat kamu mencari saya, kamu pasti langsung memberi saya amanah.
Kamu cuek, saya tidak suka.
Tapi saya suka kamu sebagai partner saya. Kamu total dan tegas.
Saya harus menyesuaikan kamu.
Tapi waktu tinggal sebentar lagi
Semoga saya tidak bikin kamu.kecewa lagi..

Persimpangan

Besok pagi aku kembali ke perantauan
Bersamaan dengan kamu yang kembali ke kampung halaman kita 
Aku ingin sekali bertemu dengan kamu
Walau hanya di persimpangan
Merasakan keberadaanmu yang semakin dekat
Menggebu suasana hati dalam perjalanan
Merindu semakin membuncah riang Mata yang tak bertatap, jua raga tak berjumpa
Semoga kelak kita tidak sekedar bertemu di persimpangan.

Dan
Aku menunggu waktu itu tiba

Kamis, 06 November 2014

Suatu hari nanti

Suatu hari nanti akan ada seseorang yang

Mengajakmu untuk sholat berjama'ah

Menyuruhmu untuk selalu makan yang banyak

Mengingatkanmu untuk menutup aurat yang rapat saat hendak berpergian

Memuji tubuhmu yang kurus kering

Mendengarkan setoran muroja'ah hafalanmu

Memarahimu karena nekat naik motor untuk perjalanan jauh

Menunggumu pulang larut malam karena keretanya terlambat

Meminjamkan pundaknya untuk bersandar saat kau lelah

Memberimu jaket saat kau menggigil kedinginan

Memperhatikan kesehatanmu

Dan segala bentuk tanggungjawab yang tulus karena
Mencintaimu.

Selasa, 04 November 2014

Serius

Serius itu makna yang dalam, tidak sedangkal yang kamu dan aku rasakan.
Menjaga hati saja tidak cukup.
Dan bukan sekedar berusaha memantaskan diri.

Tapi aku belum pantas untuk memulainya
Walaupun hati menuntut kepastian

Aku ingin mendengar dengan telingaku
Melihat dengan mataku
Dan merasakan dengan hatiku

Bahwa serius itu memang benar
Adanya.

Senin, 03 November 2014

Singkat cerita

Belum genap satu tahun aku mengenal sosok yang satu ini. Pertemuan pertama kami terjadi bulan Desember 2013. Kami sudah saling tau, tapi tidak menyapa.
Dia anak kedua dari enam bersaudara. Salah dua adiknya pernah sekolah di tempat yang sama denganku. Tapi aku dan mereka tidak pernah beronteraksi, hanya saling kenal saja.

Dari segi usia dan pemikiran, dia jauh lebih dewasa dariku. Tapi hal itu tidak menjadi halangan dalam pertemanan kami. Banyak hal yang kupelajari dari pengalamannya, keahliannya, dan pengetahuannya yang jauh lebih banyak dariku.

Kami sama-sama orang melancholis, dan sangat suka irama yang sendu. Kami suka bermain alat musik, tapi dia jauh lebih handal dari padaku. Itulah kenapa sebabnya aku ingin belajar bermain alat musik yang belum bisa dia mainkan, yaitu biola. Kami juga suka fotografi, hampir setiap foto yang dia post di akun instagramnya aku menyukainya. Dia pun juga begitu.

Instagramku juga diikuti oleh dua adiknya dan seorang calon adik iparnya.
Aku merasa sepertinya dia menceritakan aku kepada saudara-saudara kandungnya, calon adik iparnya, dan teman dekatnya. Terbukti dari mereka yang mulai memfollow instagramku.

Aku hanya berani menceritakan kisah  pertemanan kami ini pada ibuku. Tapi aku pernah mengumpamakan sosoknya dalam  sebuah pertanyaan yang aku ajukan untuk bapakku.