Senin, 19 Agustus 2013

My new life, my spirit!

            Bismillahirrohmanirrohim... dengan niat ikhlas lillahita’ala aku berangkat menuntut ilmu di kota seberang. Sebuah kota yang katanya "the spirit of Java". Jaraknya tidak terlalu jauh sebenarnya. Hanya saja waktu yang akan kutempuh dan perjuangan yang nantinya kuhadapi agak sedikit berbeda dari kehidupanku sebelumnya, cukup membuatku terasa berat. Semoga hanya terasa di awalnya saja.
             Aku diantar keluargaku pindahan ke kost yang bernama wisma Fatimah, yang letaknya di dekat gerbang belakang kampus UNS. Aku membawa segala perlengkapan kehidupan sehari-hari, termasuk buku-buku mata kuliah Manajemen Ekonomi, dan sebuah sepeda motor. Sesampainya di kost pukul 10.15, aku langsung beres-beres dibantu ibu dan mbahku yang menyusul datang dari Tawangmangu. Bapak dan adik-adikku mengisi bensin penuh dan mencuci motorku. Mereka semua sangat antusias dengan kepindahanku. Semua kebutuhanku dipenuhi, tidak ada satupun yang kurang. Alhamdulillah, Allah telah memudahkan urusan kepindahanku.
         Seusai beres-beres, aku mengantar bapak, ibu, dan dua adikku ke stasiun Solo Balapan. Mereka akan kembali ke Jogja naik kereta prameks pukul 13.00. Oh tidak, ini perpisahan. Aku tidak tahu kapan akan pulang ke Jogja. Aku belum tahu jadwal kuliahku yang pasti. Tapi sebisa mungkin aku akan bertahan, banyak ilmu-ilmu baru yang harus aku dapatkan disini. Kuliah dan hidup di Solo bukan cuma formalitas, tapi harus aku jalani dengan sungguh-sungguh. Alasan kesungguhanku nanti akan ku jelaskan di lain episode.
          Aku dan mbahku melanjutkan perjalanan ke rumah pakdeku, kakak dari bapakku, yang letaknya di Karang Pandan, perjalanannya sekitar setengah jam dari Solo. Pakdeku memiliki dua orang anak yang sudah dewasa, yang pertama mas Ardi, lalu adiknya mbak Kiki. Mas Ardi sudah lulus strata 1 sebagai Akuntan dari UII, dan mbak Kiki masih memperjuangkan skripsinya di bidang Teknik Boga UNY. Disana aku mendapat sambutan yang sangat hangat. Aku meminta bantuan mas Ardi dalam masalah ospek dan kuliah karena dia sudah memiliki banyak waktu luang di rumah, sebenarnya dia memiliki bisnis via online, tapi aku tak paham betul bagaimana bisnisnya itu.
          Waktu menunjukkan pukul 18.00. Aku sampai di kost diantar mas Ardi dan bude, bude masuk dan melihat kamar kostku. Walaupun awalnya protes karena lokasi kostku agak menyeramkan dekat kuburan cina yang sangat gelap dan sepi di malam hari, tapi beliau tetap mewanti-wanti aku untuk selalu berhati-hati dan tidak keluar malam.
        Aku bertemu dengan kawan-kawan baruku yang sama-sama muslimah Fakultas Ekonomi UNS. Terdiri dari mahasiswa baru berjumlah 4, yaitu aku, Nida, Ulfa, dan Ditha. Lalu yang senior ada mbak Rona, mbak Selvi, mbak Pita, dan mbak Hilmi. Kita semua berbeda daerah asal. Tapi yang paling dekat denganku adalah Nida, dia berasal dari Wates Kulonprogo.
          Keesokan paginya aku, Nida, dan Ulfa jalan-jalan mengitari kampung. Kita menghapal tempat-tempat penting seperti tempat makan, swalayan, atm, foto copy, laundry, toko jual pulsa, dll. Setelah itu kami membeli makanan di warteg yang paling dekat dengan kost. Setelah ngobrol dengan ibu penjaga warteg, kita baru tau kalau di daerah ini kebanyakan rumah kost untuk putra, bahkan yang paling dekat dengan kostku adalah kost putra khusus mahasiswa fakultas kedokteran. Pantesan kostnya rada elite.
              Sore harinya aku dan Ulfa jalan-jalan ke swalayan Argros, tokonya lumayan besar dan terbilang lengkap. Disana aku melihat beberapa orang berwajah mahasiswa, dan ketika dia membalikkan badannya tertera tulisan “Arsitektur UNS”, ada lagi yang “BEM FKIP UNS”, weessehh rasanya baru setengah sadar bahwa aku ini sudah mahasiswa. Aku tinggal di kawasan yang penuh dengan mahasiswa UNS, aaa..!!!! Ntahlah, ini bakalan asik banget pastinya!
             Kami pun melanjutkan perjalanan ke kampus UNS, rasanya hatiku berdesir.... Inilah hidup baruku, pertama kalinya aku belajar hidup sendiri, dan aku akan menjalani semua ini sampai 4 tahun ke depan. Aku harus bisa menikmatinya. Di kampus kita hanya keliling, sesekali menemukan kakak senior yang tengah mempersiapkan ekspo UKMnya masing-masing untuk ditampilkan di acara osmaru yang diadakan besok tanggal 20-23 Agustus 2013. Bicara tentang UKM.. jujur, aku ingin sekali masuk di bidang kesenian, lebih tepatnya seni musik atau paduan suara. Aku juga tertarik dengan Marching band. Ah tapi aku malu untuk mengakuinya pada oranglain, apalagi sama bapak. Waduh, arep dadi opo iki cah wedhok melu-melu ngana... wkwk :D
            Yeaah, smoga awal cerita ini semakin menuju pada “Klimaks”nya. Aku akan membangun target demi target. Mendapat beasiswa, menjadi assisten dosen, tampil di acara kesenian (hahaa), lulus dengan pujian, menjadi manager marketing di sebuah instansi, menjadi dosen, dan masih banyak setumpuk asa dan harapan. Untuk masalah cinta, aku menyerahkan semuanya pada Sang Pemilik Cinta. Sekarang belum waktu yang tepat untuk galau karena laki-laki, tapi galau karena pencapaian cita-cita. Semoga aku bisa terus berkomitmen dengan kesendirianku sampai nanti akhirnya aku pantas dipilih oleh laki-laki pilihanku dan Allah. kok yo sempet-sempete nulis cinta, dasar cah enom.

Pokoke my new life, my spirit ^_^

Love you penghuni kost wisma Fatimah!!