Bismillahirrohmanirrohim...
dengan niat ikhlas lillahita’ala aku berangkat menuntut ilmu di kota seberang.
Sebuah kota yang katanya "the spirit of Java". Jaraknya tidak terlalu jauh sebenarnya. Hanya saja waktu yang akan
kutempuh dan perjuangan yang nantinya kuhadapi agak sedikit berbeda dari
kehidupanku sebelumnya, cukup membuatku terasa berat. Semoga hanya terasa di
awalnya saja.
Aku diantar
keluargaku pindahan ke kost yang bernama wisma Fatimah, yang letaknya di dekat gerbang belakang kampus
UNS. Aku membawa segala perlengkapan kehidupan sehari-hari, termasuk buku-buku
mata kuliah Manajemen Ekonomi, dan sebuah sepeda motor. Sesampainya di kost
pukul 10.15, aku langsung beres-beres dibantu ibu dan mbahku yang menyusul
datang dari Tawangmangu. Bapak dan adik-adikku mengisi bensin penuh dan mencuci
motorku. Mereka semua sangat antusias dengan kepindahanku. Semua kebutuhanku
dipenuhi, tidak ada satupun yang kurang. Alhamdulillah, Allah telah memudahkan
urusan kepindahanku.
Seusai
beres-beres, aku mengantar bapak, ibu, dan dua adikku ke stasiun Solo Balapan.
Mereka akan kembali ke Jogja naik kereta prameks pukul 13.00. Oh tidak, ini
perpisahan. Aku tidak tahu kapan akan pulang ke Jogja. Aku belum tahu jadwal
kuliahku yang pasti. Tapi sebisa mungkin aku akan bertahan, banyak ilmu-ilmu
baru yang harus aku dapatkan disini. Kuliah dan hidup di Solo bukan cuma formalitas,
tapi harus aku jalani dengan sungguh-sungguh. Alasan kesungguhanku nanti akan
ku jelaskan di lain episode.
Aku dan mbahku melanjutkan perjalanan ke rumah
pakdeku, kakak dari bapakku, yang letaknya di Karang Pandan, perjalanannya sekitar setengah jam dari Solo. Pakdeku memiliki
dua orang anak yang sudah dewasa, yang pertama mas Ardi, lalu adiknya mbak
Kiki. Mas Ardi sudah lulus strata 1 sebagai Akuntan dari UII, dan mbak Kiki
masih memperjuangkan skripsinya di bidang Teknik Boga UNY. Disana aku mendapat
sambutan yang sangat hangat. Aku meminta bantuan mas Ardi dalam masalah ospek
dan kuliah karena dia sudah memiliki banyak waktu luang di rumah, sebenarnya
dia memiliki bisnis via online, tapi aku tak paham betul bagaimana bisnisnya
itu.
Waktu menunjukkan
pukul 18.00. Aku sampai di kost diantar mas Ardi dan bude, bude masuk dan
melihat kamar kostku. Walaupun awalnya protes karena lokasi kostku agak
menyeramkan dekat kuburan cina yang sangat gelap dan sepi di malam hari, tapi
beliau tetap mewanti-wanti aku untuk selalu berhati-hati dan tidak keluar
malam.
Aku bertemu
dengan kawan-kawan baruku yang sama-sama muslimah Fakultas Ekonomi UNS. Terdiri
dari mahasiswa baru berjumlah 4, yaitu aku, Nida, Ulfa, dan Ditha. Lalu yang
senior ada mbak Rona, mbak Selvi, mbak Pita, dan mbak Hilmi. Kita semua berbeda
daerah asal. Tapi yang paling dekat denganku adalah Nida, dia berasal dari
Wates Kulonprogo.
Keesokan paginya
aku, Nida, dan Ulfa jalan-jalan mengitari kampung. Kita menghapal tempat-tempat
penting seperti tempat makan, swalayan, atm, foto copy,
laundry, toko jual pulsa, dll. Setelah itu kami membeli makanan di warteg yang paling dekat dengan kost. Setelah ngobrol dengan
ibu penjaga warteg, kita baru tau kalau di daerah ini kebanyakan rumah kost
untuk putra, bahkan yang paling dekat dengan kostku adalah kost putra khusus
mahasiswa fakultas kedokteran. Pantesan kostnya rada elite.
Sore harinya aku
dan Ulfa jalan-jalan ke swalayan Argros, tokonya lumayan besar dan terbilang
lengkap. Disana aku melihat beberapa orang berwajah mahasiswa, dan ketika
dia membalikkan badannya tertera tulisan “Arsitektur UNS”, ada lagi yang “BEM FKIP
UNS”, weessehh rasanya baru setengah sadar bahwa aku ini sudah mahasiswa. Aku
tinggal di kawasan yang penuh dengan mahasiswa UNS, aaa..!!!! Ntahlah, ini
bakalan asik banget pastinya!
Kami pun
melanjutkan perjalanan ke kampus UNS, rasanya hatiku berdesir.... Inilah hidup
baruku, pertama kalinya aku belajar hidup sendiri, dan aku akan menjalani semua
ini sampai 4 tahun ke depan. Aku harus bisa menikmatinya. Di kampus kita
hanya keliling, sesekali menemukan kakak senior yang tengah mempersiapkan ekspo UKMnya
masing-masing untuk ditampilkan di acara osmaru yang diadakan besok tanggal
20-23 Agustus 2013. Bicara tentang UKM.. jujur, aku ingin sekali masuk di
bidang kesenian, lebih tepatnya seni musik atau paduan suara. Aku juga tertarik
dengan Marching band. Ah tapi aku malu untuk mengakuinya pada oranglain,
apalagi sama bapak. Waduh, arep dadi opo iki cah wedhok melu-melu ngana... wkwk
:D
Yeaah, smoga
awal cerita ini semakin menuju pada “Klimaks”nya. Aku akan membangun target
demi target. Mendapat beasiswa, menjadi assisten dosen, tampil di acara
kesenian (hahaa), lulus dengan pujian, menjadi manager marketing di sebuah instansi, menjadi
dosen, dan masih banyak setumpuk asa dan harapan. Untuk masalah cinta, aku
menyerahkan semuanya pada Sang Pemilik Cinta. Sekarang belum waktu yang tepat untuk galau karena
laki-laki, tapi galau karena pencapaian cita-cita. Semoga aku bisa terus
berkomitmen dengan kesendirianku sampai nanti akhirnya aku pantas dipilih oleh
laki-laki pilihanku dan Allah. kok yo sempet-sempete nulis cinta, dasar cah enom.
Pokoke my new
life, my spirit ^_^
Love you
penghuni kost wisma Fatimah!!