Entah mengapa hatiku
pasti gusar ketika memikirkan UN, SNMPTN, aku gundah sekali ketika
teman-temanku sudah memiliki mimpinya masing-masing. Sementara aku belum
memiliki mimpi, karena aku belum kukuh dengan pendirianku memilihnya. Aku belum mencoba setia pada satu pilihan. Karena hatiku mudah tertambat oleh pilihan-pilihan lain. Setiap kali ditanya mau lanjut kemana, pasti aku malu menjawabnya. Aku malu! karena aku bohong... Ntah, sepertinya aku bohong.. Karena sebenarnya aku belum memilih. Jawaban-jawaban itu hanya untuk formalitas saja. Supaya mereka tau aku ini juga punya pilihan yang bergengsi. Mendambakan universitas idaman di Negara inipun hanya bagian dari sandiwaraku.
Aku gundah, karena aku mulai berpikir ke arah yang jarang dipikirkan oleh manusia-manusia saat ini. Manusia-manusia yang tenggelam dalam pencapaian duniawi yang tidak ada matinya.
Tapi aku mencoba mencari titik paling cerah, aku ingin lebih dekat denganNya, aku ingin masa depanku hidup denganNya, bukan sekedar baik dipandang manusia, tapi baik dipandangNya....