Memilikimu saat ini berarti melepasmu esok nanti… Karena memilikimu saat ini adalah takkan bisa memilikimu esok nanti… Maka dari itu, ku tak ingin memilikimu hari ini karena ku tak ingin melepasmu esok nanti….
Aku sangat bersyukur atas kePUTUSan itu. Dan dari hati yang teramat dalam, aku ngucapin banyak terimakasih untuk ”dia”. Walaupun ungkapan ”terimakasih” ini pertimbangannya butuh waktu yang agak lama, tapi sekarang udah ikhlas kok. Really!! Bukannya apa-apa, tapi pasti ”dia” juga mendapat sesuatu yang tak terduga, yaitu ”hikmah” dari ALLAH. Aku emang agak terpukul cukup lama, tapi kalau kejadian itu tidak terjadi, apa aku bisa seperti saat ini?
Belajar dari kasih sayang... aku mendalami apa artinya kasih dan mengasihi. Jujur aku mungkin beruntung karena dekat dengan ”dia” yang tidak terlalu ”Maniac Dating”.
Belajar dari mengasihi... aku menspesialkan seorang dengan alasan yang paling sederhana adalah ”dia juga mengasihiku”.
Belajar dari dikasihi... memang bukan waktu yang sebentar, tapi aku merasa itu hanyalah sedetik kebersamaan yang bisa mengubah jalan fikiranku bagaimana menerima ”kasih” dari oranglain selanjutnya.
Belajar dari cinta... Yakinlah, ketulusan dan kesetiaan itu pasti hadir di setiap cinta. Dan alangkah indahnya jika kata-kata itu tidak untuk sementara.
Tapi cinta tak bisa dipaksakan. Jika saatnya berakhir, itulah tanda awal untuk mendapatkan yang lebih baik.
Di dunia ini tiada yang sempurna. Seperti halnya dengan kisah kasih. Tapi dibalik itu semua terdapat jalan dari jawaban atas setiap doa-doa.
Kita masih muda, jalan fikiran yang labil membuat kita terlalu buru-buru untuk mengambil keputusan. Sekarang bukanlah waktunya, kita masih harus belajar dan terus belajar. Serta tak lupa untuk selalu membentengi hati agar tidak terjerumus dengan hal yang maksiat.
Jangan khawatir, pasti ada waktunya kita bertemu dengan sosok yang benar-benar diridhoi-NYA.